Selamat datang ke blog D'Nur
Doa; Menghantar Mesej ke Langit
Tazkirah Online ini dianjurkan oleh Biro Tarbiyyah & Kerohanian PPMC dan disampaikan oleh Ustaz Tuan Badrul Hisham Tuan Soh, al-hafiz yang sedang menuntut di Umm alQura University, Makkah al-Mukaramah.
Pada awalnya, Ustaz menyatakan dia ini adalah pertama kali beliau memberikan tazkirah melalui medium online..walaupun merasakan bahawa ada yang lebih berhak dan layak untuk memberikan pengisian, tetapi ustaz menerima jemputan ini atas 3 dasar;
1. "Maka berilah peringatan, kerana sesungguhnya peringatan itu bermanfaat kepada orang-orang yang beriman" (al-dzariyaat;55)
3. Setiap muslim itu mempunyai hak ke atas muslim yang lain. Dalam riwayat hadith, disebutkan hak seorg muslim ke atas muslim yang lain ada 6, ada juga yang mengatakan 5 malah 4.
"Hak seorang Muslim terhadap orang Muslim lainnya itu ada enam perkara, yaitu jikalau engkau bertemu dengannya, maka berilah salam kepadanya, jikalau ia mengundangmu, maka kabulkanlah undangannya, jikalau ia meminta nasihat kepadamu, maka berilah ia nasihat, jikalau ia bersin kemudian mengucapkan Alhamdulillah, maka tasymitkanlah ia, jikalau ia sakit, tinjaulah ia dan jikalau ia meninggal dunia, maka ikutilah jenazahnya." (Riwayat Muslim)
Kisah seorang sahabat yang sangat shadid dalam beribadat sehingga meninggalkan semua urusan keduniaan lain ditegur oleh sahabatnya yang lain, yang kemudiaanya diiyakan oleh Rasulullah saw;
Dari Abu Juhaifah yaitu Wahab bin Abdullah r.a., katanya: "Nabi s.a.w.mempersaudarakan antara Salman dan Abuddarda' -maksudnya keduanya disuruh berjanji untuk berlaku sebagai saudara." Salman pada suatu ketika berziarah ke Abuddarda', ia melihat Ummud Darda' - isteri Abuddarda' - mengenakan pakaian yang serba kusut yakni tidak berhias sama sekali.
Abuddarda' lalu datang, kemudian ia membuatkan makanan untuk Salman. Setelah selesai Abuddarda' berkata kepada Salman: "Makanlah, karena saya berpuasa."
Setelah malam tiba, Abuddarda' mulai bangun. Salman berkata kepadanya: Tidurlah!" Ia tidur lagi. Tidak lama kemudian bangun lagi dan Salman berkata pula: Tidurlah!" Kemudian setelah tiba Akhir malam, Salman lalu berkata pada Abuddarda': Bangunlah sekarang!" Keduanya terus bersembahyang. Selanjutnya Salman lalu berkata: Sesungguhnya untuk Tuhanmu itu ada hak atas dirimu, untuk dirimu sendiri juga ada hak atasmu, untuk keluargamupun ada hak atasmu. Maka berikanlah kepada setiap yang berhak itu akan haknya masing-masing."
Abuddarda' - paginya - mendatangi Nabi s.a.w. kemudian menyebutkan peristiwa semalam itu, lalu Nabi s.a.w. bersabda: "Salman benar ucapannya." (Riwayat Bukhari)
Menyentuh tentang tajuk pula, Doa; Menghantar Mesej ke Langit, ustaz ada menjelaskan sedikit sebanyak ttg kedudukan Allah dan perbahasan yang wujud dalam perkara ini.
Dikisahkan di zaman Rasulullah saw, seorang hamba perempuan ditanya, 'di manakah Allah?'. Maka, hamba ini menudingkan jarinya ke atas (ke langit). Rasulullah saw terdiam seketika dan menyatakan, hamba ini seorang yang beriman.
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan (wasilah) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan." (al-Maidah;35)
Manusia terutamanya Umat Islam perlu berdoa kerana setiap kita memerlukan kepada Allah swt. Kita meyakini bahawa Allah swt adalah Khaliq kita Yang Maha Berkuasa, maka kita perlulah berharap dan meminta hanya kepadaNya.
Allah swt itu sifatNya Maha Kaya dan Maha Terpuji. Allah swt mampu memberikan segala-galanya @ apa-apa sahaja kepada sesiapa yang dikehendakiNya. Sifat Allah juga ar-Rahman wa ar-Rahim. Pemurahnya Allah tidak hanya kepada umat Islam, tetapi juga kepada makhluknya yang lain. Jadi, pemurah dan penyayangnya Allah dihubungkan dengan sikap hambanya yang berkeinginan dan meminta.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِي إِذَا دَعَانِ
“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu mengenai Aku maka (beritahu kepada mereka): Sesungguhnya Aku (Allah) sentiasa hampir (kepada mereka); Aku perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu. (Surah al-Baqarah, ayat 186)
.
Contoh tawassul yang dilarang adalah memohon doa kepada orang di dalam kubur..yakni yang telah meninggal. Perbuatan ini dikategorikan sebagai khurafat malah boleh jatuh syirik.
Kita disunnahkan bertawassul dengan amal perbuatan kita sendiri yang shalih,agar kesulitan itu segera lenyap dan diganti dengan kelapangan oleh Allah Ta'ala. Bertawassul dengan cara seperti ini tidak ada seorang ulamapun yangtidak membolehkan. Jadi beliau-beliau itu sependapat tentang bolehnya.
Ini disokong oleh kisah 3 orang pemuda yang terperangkap di dalam satu gua. Mereka berkata bahawa tiada yang dapat menyelamatkan mereka melainkan mereka berdoa kepada Allah dengan amal-amal soleh yang telah mereka kerjakan.
Pemuda pertama berkata: Ya Allah. Saya mempunyai dua orang tua yang sudah tua-tua serta lanjut usianya dan saya tidak pernah memberi minum kepada siapapun sebelum keduanya itu, baik kepada keluarga ataupun hamba sahaya. Kemudian pada suatu hari amat jauhlah saya mencari kayu - yang dimaksud daun-daunan untuk makanan ternak. Saya belum lagi pulang pada kedua orang tua itu sampai mereka tertidur. Selanjutnya sayapun terus memerah minuman untuk keduanya itu dan keduanya saya temui telah tidur.
Saya enggan untuk membangunkan mereka ataupun memberikan minuman kepada seseorang sebelum keduanya, baik pada keluarga atau hamba sahaya. Seterusnya saya tetap dalam keadaan menantikan mereka bangun dan gelas itu tetap pula di tangan saya, sehingga fajarpun menyingsing. Anak-anak kecil sama menangis kerana kelaparan dan mereka ini ada di dekat kedua kaki saya. Setelah keduanya bangun lalu mereka minum minumannya. Ya Allah, jikalau saya mengerjakan yang sedemikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan keridhaanMu, maka lapanglah kesukaran yang sedang kita hadapi dari batu besar yang menutup ini." Batu besar itu tiba-tiba membuka sedikit, tetapi mereka belum lagi dapat keluar dari gua.
Yang lain berkata: "Ya Allah, sesungguhnya saya mempunyai seorang sepupu wanita yang merupakan orang yang tercinta bagiku dari sekalian manusia. Kemudian saya menginginkan dirinya, tetapi ia menolak kehendakku itu, sehingga pada suatu tahun ia memperoleh kesukaran. Lalu, diapun mendatangi tempatku, lalu saya memberikan seratus duapuluh dinar padanya dengan syarat ia suka meniduriku. Ia berjanji sedemikian itu. Setelah saya dapat menguasai dirinya - dalam sebuah riwayat lain disebutkan: Setelah saya dapat duduk di antara kedua kakinya, sepupuku itu lalu berkata: "Takutlah engkau pada Allah ..." Sayapun meninggalkannya, sedangkan ia adalah yang amat tercinta bagiku dari seluruh manusia dan emas yang saya berikan itu saya biarkan dimilikinya. Ya Allah, jikalau saya mengerjakan yang sedemikian dengan niat untuk mengharapkan keridhaanMu, maka lapangkanlah kesukaran yang sedang kita hadapi ini." Batu besar itu kemudian membuka lagi, hanya saja mereka masih juga belum dapat keluar dari dalamnya.
Orang yang ketiga lalu berkata: "Ya Allah, saya mengupah beberapa kaum buruh dan semuanya telah kuberikan upahnya masing-masing, kecuali seorang lelaki. Ia meninggalkan upahnya dan terus pergi. Upahnya itu saya perkembangkan sehingga bertambah banyaklah hartanya tadi. Sesudah beberapa waktu, pada suatu hari ia mendatangi saya, kemudian berkata: Hai hamba Allah, tunaikanlah sekarang upahku yang dulu itu. Saya berkata: Semua yang engkau lihat ini adalah berasal dari hasil upahmu itu, baik yang berupa unta, lembu dan kambing dan juga hamba sahaya. Ia berkata: Hai hamba Allah, janganlah engkau memperolok-olokkan aku. Saya menjawab: Saya tidak memperolok-olokkan engkau. Kemudian orang itupun mengambil segala yang dimilikinya. Semua digiring dan tidak seekorpun yang ditinggalkan. Ya Allah, jikalau saya mengerjakan yang sedemikian ini dengan niat mengharapkan keridhaanMu, maka lapangkanlah kita dari kesukaran yang sedang kita hadapi ini." Batu besar itu lalu membuka lagi dan merekapun keluar dari gua itu. (Muttafaq 'alaih)
Perlulah diingat, bahawa bukan orang-orang soleh yang dimohoni, tetapi Allah Taala jua. Orang-orang Soleh itu hanya diminta utk ikut membantu mendoakan.
Penutup
Semoga semua pembaca, sahabat sahabiah sekalian dapat memahami dengan lebih baik tentang konsep tawassul. Kita telah selalu mendengar adab-adab berdoa..dan hari ini kita turut dihidangkan dengan tips2 bagi menarik perhatian Allah agar memandang doa kita. Sebagaimana kita bersungguh memastikan kita berjaya membuat interviewer impressed, begitu jugalah kita perlu bersungguh agar Allah memandang kita. Dalam seluruh makhluk ciptaan Allah di langit dan di bumi, kita mahu Allah swt bersifat Pemurah dan Penyayang kepada kita..ia suatu cabaran..suatu competititon..untuk kita mengejar segala yang terbaik drpd Allah. Jadi, chaiyok!! berusahalah.. Dan Ingatlah, Allah swt itu tidak pernah memungkiri janji. Jika ia memang berlaku padamu, lihatlah apa salahmu..bukannya menuding jari menyalahkan ketidakadilan Allah. Ianya salahmu, bukan kekurangan Allah. Lagi pula, Allah itu Maha Adil. Benarkan? wallahua'lam~~
We care, we act.
- FREE PALESTINE FUND RAISING CAMPAIGN
- Derita di Gaza, sumbangan diperlukan
- FITNAH WANITA
- Kad yang memikat~ =D
- D' Nur Winter Sale!!!
- Zikir kepada-Nya
- Enam Perkara Yang Dipandang Asing di Enam Tempat
- Macam-macam la Manusia nih..
- D'NUR di Bazar Ramadhan PPMC
- Hand socks on sale
- Jualan Kad Raya kembali!!!
- Burma Cyclone Nargis Appeal
- 20 Exam Tips
- Doa; Menghantar Mesej ke Langit
- At-Tariq ilal Qulub; Abbas As-Siisi -1
2 comments:
salam..
masyaAllah.usahakan yg sgt baik!
mantap juga audio korg mase tazkirah tu.hehe!
petikan kata2 syed qutb semasa penutup sgt menarik.mgkin penulis terlepas pandang utk dimasukkan.
jzzk kerana share sb part awal2 aku byk terlepas. =)
apa kata2 syed Qutb tuh?try recall, tapi tak igtla~~
Post a Comment